Thursday, April 19, 2012

Kecemasan

5 comments:

Saya biasa cemas, mencemaskan diri sendiri, mencemaskan tentang keluarga, mencemaskan masa depan, dan sebagainya. Kecemasan ini semakin menggerogoti dari waktu ke waktu. Kalaupun sesaat bisa saya atasi, kecemasan itu hanya menjadi bahaya laten yang suatu saat akan mencengkeram saya lagi.

Kecemasan ini diperparah oleh kelalaian saya dalam banyak hal, kemudian oleh kegagalan saya dalam mengatasi kelalaian itu. Karena sadar bahwa menyalahkan keadaan berarti menyalahkan Allah, saya pun menjerumuskan diri dengan menyalahkan diri sendiri. Allah Maha Adil. Semua hal buruk terjadi gara-gara kelalaian saya sendiri.

Mulai Maghrib tadi saya diserang kecemasan lagi dan mata ini masih berat karenanya.  Alhamdulillah di antara sesak yang mengimpit saat itu saya ingat Allah dan menyadari kesalahan saya. Selama ini saya mencari sandaran di dunia untuk kecemasan saya, padahal Allah selalu ada. Kerinduan yang luar biasa kepada-Nya menarik saya untuk mengambil kertas dan menulis nama-Nya. Saya pun sadar betapa lamanya saya tidak melakukan ini. Menulis dan melihat nama Allah tertulis memberikan kekuatan tersendiri kepada saya. Maka saya lanjutkan menjadi Allahu Akbar dan Bismillah, kemudian Al-Fatihah.

Lama-kelamaan saya paham. Sesungguhnya ini sederhana saja dan seharusnya saya sudah menyadarinya sejak dulu. Bila saya ingin mengadu, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu ada untuk kita. Bila saya butuh jawaban, Allah yang Maha Bijaksana telah menurunkan Alquran untuk kita. Maka nikmat apakah yang kau dustakan?

Dua jam kemudian saya tersenyum semata karena-Nya.

Labels

life (37) hobby (22) movie (21) review (20) GRE (16) poem (12) study (12) work (11) game (8) social (8) translation (7) business (6) dream (6) economy (6) novel (6) music (5) Facebook (3) friendship (3) linguistics (3) manga (3) marketing (3) self-actualization (3) IELTS (2) language (2) money (2) culture (1) gender (1) leadership (1) literature (1) name (1) peace (1)