Assalammua'alaikum.
Alhamdulillah... sudah jalan tiga bulan saya berkerudung. Terima kasih sebanyak-banyaknya teman-teman semua yang mendukung saya. Bila saya memegang atau memakai kerudung, sering saya teringat siapa yang memberikannya, lalu dilanda perasaan bahagia sekaligus bersyukur. Artikel ini tidak ditulis dengan maksud riya; ini laporan kecil untuk teman-teman yang sudah membantu saya. Insya Allah semuanya bermanfaat.
Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin berkerudung, tapi selalu kalah oleh godaan. Sungguh, buktinya sejak dulu mengumpulkan bros untuk nanti jika sudah siap (bukti yang dicari-cari ini sih :p). Tapi ya begitu... bros saja yang dikumpulkan, sementara timbunan buku bertambah tinggi dan panjangnya. Walaupun saya bukan fashionista, kalau saya berkerudung dengan punya kerudung sedikit saja, saya bayangkan saya akan sedih karena memakai kerudung yang itu-itu melulu, huhu. Maka saya manfaatkan ulang tahun saya akhir tahun lalu untuk mengumpulkan kerudung.
Selain menodong dua teman dekat, saya membuat status di Facebook kira-kira begini: "Teman-teman, besok saya ulang tahun. Kadoin saya kerudung dong." (Sekarang saya malu kalau ingat ;p mohon maaf saya sudah merepotkan.) Saya tidak berharap banyak, tapi dalam waktu singkat sudah delapan orang mengiyakan dan jumlahnya terus bertambah. Bahkan, enam jam kemudian saya memutuskan untuk menghapus status itu karena takut menjadi trending topic (eh, mana ada trending topic di Facebook).
|
bersama teman sesama penerjemah
kerudungnya dari teman sesama penerjemah juga ;) |
Hal yang paling membuat saya takjub adalah sebagian teman-teman yang baik hati ini belum pernah bertemu saya, hanya pernah bertemu sekali, pernah bertemu tapi sedang tinggal di pulau lain, perempuan yang belum berkerudung, dan... laki-laki. Tidak, laki-laki itu tidak berkeliling di toko/mal/pasar demi mencarikan kerudung, hehehe. Kebetulan satu orang memang mempunyai bisnis pakaian, satu orang lagi ibunya mempunyai toko pakaian. Pokoknya setiap kerudung baru datang, saya senang senang senang. Ada juga teman yang memberikan manset dan dalaman kerudung. Ajaibnya, dua hari setelah saya berpikir Pengen punya baju tunik panjang T.T, muncul paket berisi dua baju tunik (pikiran tadi tidak saya utarakan kepada siapa pun, tapi ternyata ada kakak cantik yang sudah menyiapkannya).
|
kerudungnya berantakan dan bajunya terlalu rame =))
btw, ini kerudung keren... nggak perlu disetrika udah keliatan mulus |
Pada minggu pertama hampir setiap hari kado datang. Uni Rita dan teman-teman kosan juga membantu saya belajar menatanya. Pertama-tama kerudung saya masih berantakan, tapi sekarang sudah lumayan. Melihat saya berkerudung, orang-orang memberikan tanggapan baik, termasuk dari teman-teman yang bukan muslim. Banyak orang pangling, memang, tapi tidak ada komentar negatif. Banyak juga yang bertanya, "Ada apa sekarang memakai jilbab?" Jawaban paling sederhana: "Yah, sudah waktunya." Jawaban kesukaan saya (sayangnya hanya sempat dipakai satu kali): "Kalau 21 Desember (2012) jadi kiamat kan saya udah berkerudung." << bercanda
Mengutip kata teman kosan saya, keadaan saya seperti mualaf yang sedang disenangkan hatinya x) Dibandingkan muslimah Prancis yang dihalangi negara atau muslimah negara lain yang dituduh macam-macam oleh orang-orang sekitarnya, berkerudung di Indonesia sangat mudah walaupun memang masih ada hambatannya. Semoga jalan kita semua untuk berkerudung selalu dimudahkan oleh Allah.
Saya sertakan foto-foto saya berkerudung sebagai permohonan agar foto-foto saya sebelum berkerudung tidak digunakan lagi dengan media apa pun. Tapi memang belum ada foto saya sendirian yang bagus... kalau sudah ada, nanti saya unggah lagi deh ~ ~ (")>
Wassalam.