For a reason, I translated some articles about Asperger's Syndrome to Indonesian (with a few adjustments). I simply think posting them will help some Indonesian parents who can't read English very well. If you are the owners of the articles and you want me to remove this post, please tell me.
http://www.webmd.com/brain/autism/tc/aspergers-syndrome-home-treatment
Sindrom Asperger – Penanganan di Rumah
Cara
terbaik Anda bisa merawat anak Asperger adalah dengan belajar tentang sindrom
Asperger dan menyediakan lingkungan rumah yang mendukung dan penuh kasih
sayang. Ingatlah bahwa anak anda, sama seperti semua anak lain, mempunyai
kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta membutuhkan dukungan, kesabaran, dan
pengertian sebanyak yang bisa Anda berikan.
Dengan
Anda belajar tentang keadaan dan kemungkinan apa saja yang dialami oleh
penderita Asperger, Anda bisa sangat membantu anak Anda memupuk kemandirian dan
keberhasilan di luar rumahnya. Belajarlah tentang sindrom Asperger dengan
berbicara dengan dokter atau menghubungi yayasan Asperger. Dengan belajar
mengenai Asperger, Anda sekeluarga bisa mengurangi stres dan membantu anak
Asperger berhasil dalam hidupnya.
Strategi Umum
Anak-anak
sindrom Asperger terbantu oleh keteraturan makan, pekerjaan rumah, dan jam
tidur. Mereka juga menyukai peraturan spesifik, dan konsistensi mengurangi
stres dan kebingungan bagi mereka.
Anak-anak
sindrom Asperger paling cocok dengan pengajaran secara verbal. Pengajaran
secara langsung, ringkas, dan lurus juga membantu mereka.
Anak-anak
sindrom Asperger sering bermasalah memahami “kerangka besar” dan cenderung
melihat keadaan per bagian alih-alih secara keseluruhan. Karena itulah mereka
sering terbantu dengan pendekatan pengajaran sebagian-lalu-menyeluruh, dimulai
dari sebagian dari sebuah konsep lalu mengembangkannya dengan hal-hal yang juga
tercakup dalam konsep itu.
Bantuan
visual, termasuk jadwal dan materi tertulis lainnya yang menjadi alat bantu
mengelompokkan pelajaran, mungkin diperlukan.
Waspadai
bunyi yang mengganggu, seperti detik jam atau dengung mesin, karena bisa
mengalihkan perhatian anak sindrom Asperger.
Anak-anak
sindrom Asperger sering kali terlambat dewasa. Jangan harapkan mereka untuk
“berperilaku sesuai umur.”
Carilah
pemicu stress bagi mereka dan hindarkan. Persiapkan anak terlebih dulu untuk
menghadapi situasi sulit, dan ajari cara untuk mengatasinya. Misalnya, ajarkan
cara menghadapi perubahan atau situasi baru.
Strategi untuk mengembangkan
keterampilan sosial
Anak
Anda mungkin tidak memahami norma dan aturan sosial yang lebih mudah ditangkap
sendiri oleh anak-anak lain. Jelaskan dengan terang mengapa perilaku tertentu
diharapkan dari seorang anak, dan ajarkan aturan perihal perilaku itu.
Dorong
anak Anda untuk belajar tentang cara berinteraksi dengan orang lain dan apa
yang harus dilakukannya ketika diajak berbicara, juga jelaskan kenapa hal itu
penting. Seringlah memujinya, terutama ketika dia menggunakan keterampilan
sosial tanpa disuruh.
Latihlah
dengan melakukan kegiatan, seperti permainan atau sesi tanya-jawab, yang
memerlukan pergantian giliran atau menempatkan diri kita di posisi orang lain.
Bantu
anak Anda memahami perasaan orang lain dengan bermain peran dan mengamati dan
membahas perilaku manusia yang terlihat di film atau televisi. Berikan contoh
kepada anak Anda dengan menceritakan macam-macam perasaan Anda sendiri dan
reaksi Anda terhadap perasaan itu.
Ajari
anak Anda car amembaca dan menanggapi tanda-tanda dari orang lain. Beri dia
“stok” kata-kata yang bisa dia gunakan dalam berbagai situasi sosial, seperti
ketika diperkenalkan kepada orang lain. Anda juga bisa mengajarkan cara
berinteraksi dengan bermain peran bersama anak Anda.
Bina
kebersamaan dengan orang lain, terutama apabila anak Anda cenderung penyendiri.
Ajari
anak Anda tentang ruang publik dan ruang pribadi, jadi dia tahu apa yang
semestinya dilakukan dalam kedua keadaan itu. Misalnya, memeluk orang lain
tidak pantas dilakukan di sekolah, tapi boleh dilakukan di rumah.
***
http://www.yourlittleprofessor.com/how-to-advocate-for-your-child-with-aspergers/
oleh
Meghan Vivo
Anak-anak
dengan kebutuhan khusus seperti Asperger memerlukan bantuan dan akomodasi yang
tepat agar mereka berhasil di sekolah negeri. Tapi pada praktiknya sering kali
orang tua harus menyadari apabila sekolah tidak membantu anak mereka sehingga
orang tua harus berbicara agar kebutuhan anak mereka terpenuhi. Kadang-kadang
itu berarti orang tua harus menuntut sekolah untuk memenuhi kebutuhan anak
mereka.
Tips untuk Orang Tua dengan Anak
Asperger
Apabila
anak Anda tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau pantas dapatkan di
sekolah, Shriver-Blake memberikan usul-usul sebagai berikut.
Cari
tahu apa saja kebutuhan anak Anda
Sebagai
orang tua, Anda yang paling tahu apa yang terbaik untuk anak Anda. Terlibatlah
dalam pendidikan anak Anda sehingga Anda mengetahui sumber kesulitan mereka,
apakah itu perbedaan proses belajar, kegelisahan dalam pergaulan, ditindas,
atau bahkan memiliki tulisan tangan yang berantakan.
Cari
alternatif dari sekolah negeri
Kadang-kadang
membela anak Anda di sekolah negeri tidak cukup. Walau Anda sudah berusaha
sebaik mungkin, sekolah negeri mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan anak Anda.
Dalam situasi seperti ini, banyak orang tua mendaftarkan anak mereka ke sekolah
khusus untuk anak-anak dengan kelainan cara belajar atau kebutuhan khusus.
Apabila Anda sedang mencari sekolah baru untuk anak Asperger, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus Anda ajukan.
Apabila Anda sedang mencari sekolah baru untuk anak Asperger, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus Anda ajukan.
·
Apakah
guru-gurunya terlatih untuk menghadapi anak-anak Aspserger?
·
Berapa
IQ rata-rata murid di sana?
·
Apakah
kebanyakan siswa bersekolah di sana akibat masalah perilaku?
·
Berapa
perbandingan siswa dan murid di kelas?
·
Bagaimana
cara anak dievaluasi di sana?
·
Bagaimana
guru mengatasi perilaku anak yang mengganggu kelas?
·
Apakah
guru dan staf sekolah itu memperlakukan anak sebagai manusia atau siswa?
Anak
Asperger cerdas dan mampu mandiri. Tapi saat masih anak-anak, dia mungkin tidak
tahu cara mendapatkan perlakuan pendidikan khusus yang dia perlukan.
Bersuaralah untuk anak Anda, agar mereka tumbuh dengan mengetahui apa yang
mereka butuhkan dan cara mendapatkannya.
***
http://www.yourlittleprofessor.com/when-your-aspergers-child-is-a-picky-eater/
Karena
mereka peka terhadap bau, suhu, rasa, dan tekstur, anak-anak Sindrom Asperger
sering pilih-pilih makanan. Sebagian anak hanya mau makanan dengan warna atau
tekstur tertentu. Mereka sering menyukai rasa yang sangat pahit atau sangat
berbumbu. Sebagian anak lain sangat suka mengunyah, jadi mereka menggigiti
pulpen, pensil, atau kadang-kadang pakaian.
Anak
Asperger kadang-kadang punya masalah pencernaan seperti asam lambung, cegukan,
diare, muntah, atau sembelit. Mereka rentan terhadap penyakit celiac
(intoleransi gluten), yang disebabkan oleh kekurangan serapan gizi tertentu.
Penyakit ini merusak sistem pencernaan. Anak Asperger sering menderita
dermatitis herpetiformis, yang menyebabkan ruam kulit dan usus terluka. Gluten juga
dapat memperparah gejala perilaku bagi anak Asperger yang rentan gluten.
Ini
adalah tantangan bagi orang tua untuk memastikan anak Asperger mendapatkan gizi
yang tepat. Satu cara mengakali anak Asperger adalah mengubah tekstur makanan
yang tidak disukainya. Apabila anak Anda tidak mau makan biji-bijian, cobalah
menjadikannya sup. Apabila dia tidak mau minum jus buah, berikan dalam bentuk
irisan. Apabila anak Asperger membuat peraturan “tidak boleh ada makanan di
piringku”, itu bisa berlaku seumur hidup apabila orang tua tidak menyelaknya.
Satu
terapi makanan yang menjanjikan adalah “diet bebas gluten dan bebas kasein”.
Teorinya adalah anak Asperger tidak bisa mencerna kasein (produk susu) atau
gluten (padi-padian). Benar bahwa molekul-molekul dari kasein dan gluten yang
belum dicerna sering muncul dalam sampel urin mereka. Rantai asam amino ini
(disebut peptide) memengaruhi fungsi neurologis dan dapat memperparah gejala
Asperger. Peptide bahkan dapat menyebabkan kecanduan pada sebagian anak.
Orang
tua memulai diet dengan menyapih anak dari kelompok makanan kasein atau gluten.
Tidak ada gluten berarti tidak ada roti, jelai, gandum, pasta, olahan tepung
terigu, tepung kanji, biscuit, sereal, kue, donat, pai, pretzel, pizza, roti
garing, dan bahkan remah-remah yang menempel pada pemanggang roti. Anda bisa
menggantinya dengan makanan bebas gluten. Berikutnya, Anda menyapih anak dari
susu dan olahan susu, seperti keju, es krim, yogurt, margarin, puding, dan
lain-lain. Apabila Anda menyapih anak dari susu dan olahannya, Anda perlu
memberinya suplemen kalsium. Anda juga perlu mengurangi “makanan pemicu”,
termasuk cokelat, pewarna makanan, kafein, dan mentega kacang.
Banyak
orang tua percaya diet bebas gluten dan bebas kasein membantu anak-anak mereka.
Ada juga orang tua yang memberikan terapi megavitamin, yaitu suplemen herba dan
vitamin khusus untuk anak-anak Aspserger. Suplemen seperti itu sering
mengandung kalsium, minyak ikan, omega 3-6-9, vitamin B-6, enzim HNI dan DMG
atau dimetilglisin. Apabila Anda menggunakan diet dan terapi itu, Anda perlu
mencatat seberapa sering anak Anda meledak atau menunjukkan perilaku lainnya.
Dengan cara ini, Anda tahu apakah diet dan terapinya berhasil atau tidak.
Baru
sedikit penelitian ilmiah untuk diet bebas gluten dan bebas kasein. Dalam
sebuah penelitian selama tiga bulan terhadap 15 anak berusia 2-15 tahun, tidak
ada perbedaan antara anak yang menjalani diet itu dan anak yang tidak
menjalaninya. Sementara itu, peneliti di Loma Linda Medical Institute di
California berkesimpulan bahwa diet itu membantu kognisi nonverbal anak. Akan
tetapi, kita masih memerlukan penelitian-penelitan berikutnya untuk
membuktikannya.
Di
sisi lain, banyak orang tua sudah mencoba diet bebas gluten dan bebas kasein
dan merasa hasilnya tidak sebanding dengan kerepotannya.
membantu sekali mak artikelnya, ga usah pusing translate lg :)
ReplyDeletesenang ada yang terbantu :)
DeleteKak,kupikir aku mengidap sindrom asperger karena aku merasa aneh pada diriku sendiri. Dunia ini membingungkanku. Aku pernah bicara dengan orang tuaku bahwa aku pengidap sindrom ini. Tapi mereka tidak percaya dan tidak tahu apa itu sindrom asperger. Suara bising dan ramai benar benar menggangguku. Aku ingin berkonsultasi dengan psikolog tapi siapa. Aku susah untuk bicara secara lancar dan takut bersosial. Aku takut tatapan orang orang. Kuharap kau membalas pesanku ini di sini karena laman ini juga sudah ku bookmark juga, pasti tersimpan dan tidak hilang. Ngomong ngomong saya perempuan, sekarang berusia 17 dan ini menggunakan email ayah. Tolong bantu kak karena saya sering tidak bisa berjalan dengan baik, sering tersandung dan susah memahami makna pembicaraan orang lain.
ReplyDeleteMohon maaf saya tidak tahu banyak soal psikologi dan tidak berada di Indonesia, jadi sulit menolong banyak. Sebaiknya kamu minta tolong guru di sekolah. Dulu semasa SMA saya ada guru Bimbingan Konseling (BK) yang biasanya berpendidikan psikologi. Minta tolong kepada guru BK (atau semacamnya) untuk mengarahkan kamu ya
DeleteOk kak makasih
Delete