Beberapa hari lalu, karena sedang bosan dengan masakan warteg, saya pergi ke penjual sayur agar bisa masak sendiri. Sepertinya sudah waktunya saya coba masak sesuatu yang baru, jadi saya beli cumi-cumi... setengah kg (11 ekor cumi-cumi sedang). Banyak sekali, hahaha, semestinya saya beli seperempat kg saja. Yasudah, saya cari wadah untuk menyimpan cumi-cumi dan memasukkannya ke dalam laci kulkas. Saya mencari beberapa resep dan bertekad menghabiskannya dalam 3 hari, walau ternyata baru habis pada hari ke-4. Sebaiknya 2 hari saja cumi-cumi disimpan di kulkas, tapi 4 hari tidak apa-apa kok.
Beberapa hidangan cumi-cumi yang saya incar berdasarkan hasil pencarian dan usul teman-teman:
- cumi masak hitam
- nasi goreng hitam
- sapo tahu seafood
- spageti cabonara
- calamari ring
- bakwan dan peyek cumi-cumi
- cumi-cumi asam manis
- sayur tumis cumi-cumi
Tentu tidak semuanya berhasil saya masak. 11 cumi-cumi tidak cukup untuk memasak semua itu (kecuali dihemat banget ya), tapi sudah cukup membuat saya kewalahan (makan cumi-cumi sampai bosan). Untung pada dasarnya saya suka hidangan laut.
Saya belum pernah memasak binatang utuh. Selain malas membersihkannya, saya agak takut melihat matanya, haha.
Saya belum pernah memasak binatang utuh. Selain malas membersihkannya, saya agak takut melihat matanya, haha.
Saya tidak tahu apa-apa tentang memasak cumi-cumi selain beberapa nama hidangan yang mengandung cumi-cumi. Sebagai generasi kecanduan internet, saya mencari video untuk mempelajari cara membersihkan cumi-cumi.
Pada hari pertama, saya membuat masakan yang saya sudah bisa saja: nasi goreng dan tepung krispi (biasanya jamur krispi, kali ini cumi-cumi krispi). Saya mencuci cumi-cuminya terlalu bersih; cocok untuk cumi-cumi tepung krispi (calamari ring), tapi tidak cocok untuk hidangan-hidangan khas cumi-cumi. Nasi goreng yang ini juga tidak hitam, karena tidak terkena tinta cumi-cumi (dan maksud saya juga nasi goreng seafood, bukan nasi goreng hitam). Dua-duanya enak, dan saya senang bisa makan lebih banyak cumi-cumi daripada kalau beli masakan di luar.
Pada hari kedua saya memasak menu yang sudah lama saya idamkan: sapo tahu seafood. Persiapannya repot! Bumbunya banyak sekali. Saya agak kapok ~.~ Sayangnya, saya tidak berhasil mendapatkan minyak wijen, jadi sapo tahu buatan saya kurang ideal. Untung saya menemukan paprika, jadi rasanya masih mirip buatan Solaria, hahaha.
Kecapekan gara-gara sapo tahu seafood, saya memasak sesuatu yang sederhana saja pada hari itu juga: tumis brokoli dengan jamur dan cumi-cumi (bumbu: saos tiram, bawang putih, bawang merah, bawang bombay).
Pada hari keempat, saya berniat membuat masakan khas cumi-cumi: cumi masak hitam. Sayangnya, sebagian kantung tintanya terbuang. Ah, saya belum paham waktu itu. Rasanya seperti cumi-cumi ditumis biasa deh. :/
Tinggal dua ekor cumi-cumi tersisa di kulkas. Sepertinya tidak puas membuat cumi-cumi asam manis dengan bahan sesedikit ini. Saya sebenarnya sudah beli spageti (instan, hahaha) yang bisa dimasak bersama cumi-cumi, tapi ada nasi sisaan kemarin. Maka saya putuskan untuk memasak nasi goreng hitam. Kali ini tinta cumi-cuminya harus dapat semua! Yah, dua ekor cumi-cumi tidak menghasilkan banyak tinta, makanya nasi gorengnya kurang hitam, tapi rasanya lumayan "tinta" sih.
Saya senang sekarang saya bisa memasak cumi-cumi, tapi 4 hari berturut-turut makan cumi-cumi membuat saya bosan. Untuk sementara ini, saya libur dulu masak cumi-cumi. Rasanya tangan masih bau cumi-cumi -_-'. Saya juga capek masak, mau kembali rajin ke warteg. Entah kapan saya rajin masak lagi; namanya juga anak kosan. :))
Waaaah.... asyik. Aku suka cumi-cumi. ^^
ReplyDeleteBtw, itu masakan cuminya nyaaaaaaaaam... enak banget kayaknya. *ngiler* :D
ayo masak, maaak :D
DeleteSaya paling suka di balado dan manis pedas mak. Mantabh pokoknya ;)
ReplyDeleteKalo yg tumis,kuah berwarna hitam lebih yahut,ditambah potongan cabai hijau bikin ngeces.. hihihi
saya ga suka pedes, hihihi, cumi2 memang paling mantap kalo pake tintanya ya xD
Deletekebayang deh 4 hari berturut2 dg masakan serba cumi )
ReplyDeletetangan saya masih bau cumi2, mak, :))
DeleteSaya paling suka cumi masak hitam mak. Berasa rugi kalau tinta hitamnya dibuang hehe
ReplyDeleteada tips buat cara ngumpulin tintanya, mak sri? saya masih kesulitan di situ x'D
Deletecumi loverrr... aku sekali-kali masak cumi cumi cuma digoreng crispy pake terigu aja hihihih
ReplyDeletepaling gampang dan paling enak itu, cumi2 krispiii xD
DeleteSapo nya mak bikin ngiler,aku dan keluarga pecinta cumi juga nih
ReplyDeleteiya, mak, kalo bikinnya ga ribet, aku sih pengen makan sapo tiap hari xD
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletedigoreng tepung enak mbaaaaa :D
ReplyDeletebetuuul :D
Delete