Hujan Bintang
Kupikir aku tahu warna langitku
dan jumlah bintangnya
Tapi langit itu kelu
begitu pula aku
dan aku tak siap
ketika hujan bintang tak terhitung
memecahkan jendelaku
Salahku, salahku
karena dulu berusaha menghitungnya
dan mengatur pancarannya
Bintang-bintang pun menembus atap rumahku
memberi ruang bagi mentari
tuk mengintipku
dan berkata lembut,
langit selalu bersamaku
dan kau memiliki aku
Hujan Bintang 2
Setelah hujan bintang semalam
pagi ini kupunguti bintang-bintangku
satu demi satu
kuamati sinarnya
cemerlang atau redup
Aku belum bisa
memasangnya di langit baru
hari ini, mungkin lusa juga
Mentari muda pun tersenyum
dan berkata,
langit kan selalu ada
tak perlu kamu terburu
Hujan Bintang 3
Bintang-bintangku
telah cemerlang lagi
meski memang masih tercecer di sini
karena belum kutemukan langit baru
untuk menggantungkannya
tiba-tiba saja
terdengar bisik sang mentari,
tak perlu terburu sayang
selama kau masih di bumi
aku pun setia menemani
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
life
(37)
hobby
(22)
movie
(21)
review
(20)
GRE
(16)
poem
(12)
study
(12)
work
(11)
game
(8)
social
(8)
translation
(7)
business
(6)
dream
(6)
economy
(6)
novel
(6)
music
(5)
Facebook
(3)
friendship
(3)
linguistics
(3)
manga
(3)
marketing
(3)
self-actualization
(3)
IELTS
(2)
language
(2)
money
(2)
culture
(1)
gender
(1)
leadership
(1)
literature
(1)
name
(1)
peace
(1)
No comments:
Post a Comment
Please add your comment here. Thank you ^^