Saturday, December 14, 2013

Jurus Anak Kos 1: Memasak

Beberapa hari belakangan ini saya masak lagi, padahal sudah lama mengandalkan warteg dan rumah makan walaupun selalu masak nasi dengan penanak nasi. Gara-garanya suatu pagi saya menengok jam: hampir jam 6 pagi. Di memori saya ada catatan: kalau mau kebagian beli jamur, datang ke warung paling lambat jam 6 pagi. Timbullah kerinduan terhadap jamur tiram. Saya segera berganti baju dan 10 menit kemudian kembali ke kosan dengan... sekantong belanjaan.
Ini nih yang bikin kangen masak :3
Karena saya masih sendiri, saya tidak termotivasi mengasah kemampuan memasak. Setidaknya, berkat tinggal di kos mulai 2007, kemampuan memasak saya dari nol menjadi "survival" (sekadar untuk bertahan hidup). Berkat kos sekarang yang dapurnya lebih,bagus daripada kos pertama dan kedua, kemampuan memasak saya naik tingkat menjadi "edible" (bisa dimakan). :))
Nasi goreng manis asem asin x)

Saya maunya masak yang praktis-praktis saja, toh yang makan saya sendiri dan saya bukan pemilih dalam hal makanan. Pada tingkat survival, saya memasok bumbu-bumbu jadi buatan pabrik. Sekarang saya memasok bumbu-bumbu bubuk seperti keluaran Kupu-Kupu. Bumbu bubuk yang harus selalu ada adalah Bawang Putih, Ketumbar, dan Lada Hitam. Sayangnya, tidak ada bawang merah bubuk dan saya terlalu suka bawang bombay dan daun bawang, jadi saya masih pasrah mengupas dan memotongnya.


Sup random
Bahan makanan kesukaan saya untuk memasak adalah apa saja yang tinggal dipotong (tidak perlu dikupas) dan murah. Bahan-bahan yang paling mungkin masuk kantong belanjaan saya adalah tahu, kacang panjang, taoge, jamur, tomat, sawi, dan kol. Saya suka sekali kentang, wortel, dan jagung, tapi saya malas mengupasnya, jadi jarang-jarang saja deh.


Kangen mashed potatoes D:



Masakan yang paling sering saya buat (di samping telur ceplok/dadar/orak-arik/rebus) adalah nasi goreng, tumis, sup, dan tahu/tempe/jamur goreng/krispi. Variasi tumis dan sup saya tidak banyak, tergantung bahan yang sedang ada saja saya masukkan. Kalau sedang mau repot, saya masak capcay atau bihun goreng. 

Nanti kalau ada motivasi baru, semoga kemampuan memasak saya bisa naik tingkat lagi. ;)

10 comments:

  1. Hemmm...jd melayang ke bbrp belas tahun lalu...jd anak kost, paling sering masak mie goreng ma telur ceplok u sarapan, mkn siang dikantor, mkn mlm dpt jatah mkn mlm dr bibi kost ato nebeng ma pacar (skrg bapake anakku)...klo minggu libur...masak bareng2 anak kost patungan...tp ada jg yg pelit mau mkn doang gak mau patungan...gak dikasih jg kok bgm, tp kok keterusan......maklum anak kost....hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh, aku juga pernah gitu ^^;
      tapi udah gantian kok aku pernah masakin temen2 juga walopun dengan level edible itu, hahaha

      Delete
  2. klo aku jaman ngekos masakan andalan oseng2 mie, omelet mie, yang agak bagusan dikit ya, oseng kangkung hihihi

    ReplyDelete
  3. Pas ngekos, aku andelannya cuman warteg ama resto padang. Beli menjelang siang pas restonya baru buka, untuk makan sampe malem. Nasinya kan banyak kalo dibungkus. :D

    Waktu kemampuan masak masih "survival" yang dimasak apa? Mie instan? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. waktu level survival, paling mentok aku masak nasi goreng pake bumbu sachet, seringnya sih ceplok telor dan mi instan :p

      Delete
    2. kalau anak kos...apa saja enak mak...karena adanya hanya enak dan enak banget...hihihi

      Delete
  4. keingetan waktu ngekos masaknya di dapur darurat (bekas gudang yang sudah dibersihkan)... tapi alhamdulillah, masakannya tidak membuat perutku berontak... :)

    ReplyDelete

Please add your comment here. Thank you ^^

Labels

life (37) hobby (22) movie (21) review (20) GRE (16) poem (12) study (12) work (11) game (8) social (8) translation (7) business (6) dream (6) economy (6) novel (6) music (5) Facebook (3) friendship (3) linguistics (3) manga (3) marketing (3) self-actualization (3) IELTS (2) language (2) money (2) culture (1) gender (1) leadership (1) literature (1) name (1) peace (1)